Kupang, GaharuNews,-Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Hanura Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. Refafi Gah,SH., M.Pd., merespon peristiwa penelantaran Buruh Migran Indonesia(BMI) Demi Delita Afi yang saat ini bekerja di Malaysia selama enam (6) tahun dan tidak mendapatkan gaji serta diduga kuat mengalami kekerasan fisik maupun mental di Malaysia Jumat (24/03/2022).
Ditemui Media ini di kantor DPD Partai Hanura NTT, Refafi mengaku bahwa, dirinya telah berkoordinasi dengan Kepala BP2MI Pusat Benny Ramdhani untuk menindaklanjuti masalah tersebut.
“Ketika Saya mendapatkan informasi dari media terkait masalah pekerja migran Indonesia asal NTT saya langsung melakukan koordinasi cepat dengan Kepala BP2MI. Hasilnya Demi Delita Afi merupakan pekerja migran Indonesia yang tercatat pada Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN)BP2MI”, ucapnya.
Ia juga mengatakan bahwa, dirinya serius untuk berkomunikasi agar persoalan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Dan Demi Delita Afi dipulangkan dalam keadaan sehat serta mendapatkan haknya.
“Saat ini saya benar-benar membangun komunikasi dengan Pak Benny karena hubungan baik saya dengan kepala BP2MI Pusat Beni Ramdani sehingga memudahkan komunikasi untuk membantu Demi Delita Afi yang saat ini terindikasi mendapatkan tindakan kekerasan di Malaysia”, ucapnya.
Ian juga mengatakan bahwa terkait dengan informasi Demi Delita Afi tidak mendapatkan haknya berupa gaji selama kerja dan mendapatan kekerasan fisik BP2MI saat ini melakukan penelusuran sehingga masalah ini benar-benar terungkap secara terang dan berpihak pada korban PMI asal NTT.
Di akhir pernyataan, Refafi mengharapkan agar pemerintah Provinsi NTT juga segara merespon atas persoalan yang terjadi pada buruh Migran Indonesia asal NTT sehingga masalah BMI tersebut menjadi masalah bersama dan secepatnya dipulangkan ke NTT untuk berjumpa dengan keluarganya.(Ino/GR)