Kupang-Gaharunews.com-, Aliansi Rakyat Anti Korupsi (ARAKSI) NTT Ingin Bertemu Langsung Dengan Presiden RI Dalam Kunjungan Kerja Ke Kabupaten Timor Tengah Selatan, Untuk Menyampaikan Sejumlah Persoalan Namun ARAKSI Tidak Diizinkan Oleh Protokoler Yang Dijelaskan Oleh Polres TTS Kepada Ketua ARAKSI Alfred Baun, SH, Kamis, 24/03/2022.
Ketua ARAKSI Alfred Baun SH, kepada media ini mengatakan bahwa Polres TTS melalui Kasat intel mengarahkan ARAKSI untuk membuat surat yang akan disampaikan kepada Presiden sebab keputusan bersama Polda NTT tidak ada ruang untuk ARAKSI tatap muka dengan Presiden RI dan hal itu membuat ARAKSI sangat kecewa dengan protokoler yang di bangun secara lokal.
“ARAKSI sangat kecewa dengan protokoler yang di bangun secara lokal karena bapa presiden sudah datang dan kita rakyat mau langsung sampaikan keluhan-keluhan penting saja tidak di beri ruang” Ucap Ketua ARAKSI Dengan Nada Kesal.
Adapun poin-poin penting yang ingin disampaikan langsung oleh ARAKSI kepada presiden RI yakni :
- Penanganan sejumlah masalah korupsi di NTT.
- Carut marutnya pemerintahan di kabupaten TTS dimana Bupati TTS saat ini sedang berperkara dengan DPRD dan Partai politik lain sehingga efektivitas pelayanan kepada masyarakat akan terganggu.
- Anggaran yang digunakan untuk penanganan stunting di NTT 165 Miliar dari APBD provinsi dan 4 Miliar dari APBD TTS namun tidak berhasil menurunkan angka stunting di NTT dan khususnya TTS.
“Secara fisik kita bangga karena kehadiran langsung RI 01 di TTS tapi secara program pemerintah mesti malu dengan kehadiran presiden karena orang nomor 1 di Indonesia ini datang ke TTS bukan karena keberhasilan yang dicapai pemerintah melainkan karena kegagalan pemerintah dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim” Jelas Alfred Baun.
Salah satu poin penting yang ARAKSI ingin sampaikan langsung kepada Presiden RI yakni pekerjaan jalan Fatumnasi-Bonleu yang anggarannya tidak jelas kemana.
“Kita akan minta Pak presiden tolong taruh anggaran untuk Bonleu karena pak Bupati tidak sanggup bangun jalan Bonleu” Ujar Ketua ARAKSI.
Anggota ARAKSI Doni Tanoen juga melontarkan kritik yang mengatakan di kabupaten TTS masyarakatnya stunting fisik, sedangkan Pimpinan Daerah stunting mental. (Aries Usboko)