PEMKOT KUPANG BERI KLARIFIKASI TERTULIS, EWELDA TAEK TANGGAPI SANTAI

0
Theodora Ewelda Taek Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Kupang

Kupang,Gaharu News.Com – Theodora Ewelda Taek Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPRD Kota Kupang  tanggapi santai dan menganggap sebagai bagian dari dinamika persidangan soal beredarnya video berdurasi  12 menit 36 detik  di youtube dan facebook  sejak hari Rabu (17/6/2020) malam. Yang menimbulkan pro dan kontra di media sosial, disisi lain Pemkot  Kupang mengeluarkan surat keterangan Tertulis. Kamis (18/6/2020) sore.

Dalam video tersebut, Welda sapaan akrab Theodora Ewelda Taek mempersoalkan soal program bedah rumah yang dilakukan oleh Pemkot Kupang, pasalnya warga yang rumahnya telah dibongkar masih tetap tidur beratapkan tenda yang didirikan dibekas reruntuhan rumah.

Politisi perempuan Kelahiran Atambua, 11 Agustus 1973 mengungkapkan bahwa ketika  melakukan reses DPRD Kota Kupang  di kecamatan kelapa lima, tepatnya di RT 004 RW 010 Kelurahan Lasiana beberapa waktu waktu yang lalu, menemukan bahwa ada warga masyarakat yang telah didatangi langsung oleh walikota kupang untuk meninjau rumah masyarakat yang akan dibedah dan juga menjanjikan bahwa ketika rumah tersebut dibedah maka warga masyarakat tersebut akan tinggal sementara di hotel atau rumah jabatan walikota, ternyata yang ditemui dilapangan warga masyarakat tersebut tinggal di tenda yang dibangun diatas rumah yang telah dirobohkan “dimana rasa kemanusiaan pemerintah kota, masyarakat tinggal digubuk sangat miris sekali ,ini bahkan kandang ayam jauh lebih baik, sedangkan pak wali tingggal dirumah mewah dan tidak sesuai dengan janji pak walikota sendiri, kalau bapak wali mau malam ini juga kita sama sama kesana, dan saya ingin dalam 1 x 24 jam pak wali segera mengambil tindakan ” ujar welda, ditambahkan bahwa “saya tidak mau masyarakat di dapil saya ditelantarkan, jangan Pencitraan” tegas welda berapi api.

Welda juga menyinggung tentang Pembagian Paket Sembako yang bersumber dari APBD Kota kupang dimana Walikota Kupang sepeti one man Show tidak bersama sama dengan bapak Wakil Walikota Kupang, Sekda Kota Kupang dan Para Pimpinan serta Anggota DPRD Kota kupang dalam pendistribusian kepada masyarakat, Padahal Bantuan tersebut adalah hasil dari rasionalisasi anggaran yang diputuskan bersama DPRD Kota Kupang sebagai Mitra Pemerintah Kota.

Walikota Kupang Jefri Riwu Kore

Jeffri Riwu Kore Walikota Kupang yang menghadiri langsung Sidang Paripurna LKPJ Walikota Kupang di Ruang Paripurna DPRD Kota Kupang menolak dengan tegas soal pemilihan diksi “Pencitraan” yang diucapkan oleh Welda Taek anggota DPRD Kota Kupang. Dengan intonasi yang meninggi Walikota Kupang yang juga pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI dari Partai Demokrat mengatakan bahwa “Saya Menolak Tegas disebut pencitraan, apalagi mengaitkan dengan rumah mewah itu sangat tidak tepat, kami benar benar membantu masyarakat, kami turun kelokasi untuk mengecek apakah  penerima bantuan adalah orang yang tepat sasaran” soal masalah pembongkaran rumah, walikota kupang mengungkapkan bahwa “saya akan cek siapa yang suruh untuk membongkar rumah tersebut, karena Proses tender masih sementara berjalan yang di agendakan pada tanggal 2 Juli 2020 selesai dan proses Bedah rumah baru akan dilakukan, pemkot kota kupang juga sudah mendapat bantuan dari 2  orang donatur yaitu Bapak Herman Herry dan ibu Hilda Manafe  untuk biaya rumah tinggal sementara bagi para penerima bantuan bedah rumah karena untuk hal itu tidak dianggarkan.

Sedangkan pada hari kamis (18/6/2020) sore. Beredar klarifikasi tertulis dikalangan wartawan, klarikasi tersebut berasal dari Bagian Humas Pemkot Kota Kupang, dalam klarifikasi tersebut berisi keterangan tertulis Mama Alfiana dan juga Bapak Samuel penerima Bantuan Bedah Rumah di RT. 004 RW. 010 Kelurahan Lasiana  yang menjelaskan bahwa pembongkaran rumah dilakukan atas inisiatif sendiri tanpa perintah dari pihak manapun, mama Alfiana menjelaskan bahwa ketika meliat tetangganya bapak Samuel sudah mulai membongkar rumah, maka dirinya pun berinisiatif agar dilakukan pembongkaran rumahnya. Hal tersebut dilakukan lantaran materialnya nanti masih bisa dipergunakan lagi. Ia menambahkan, setelah pembongkaran dirinya menetap sementara di kos yang berada di depan rumahnya. Barang barang yang ada di dalam rumah juga sudah di pindahkan ke kos tersebut.

Ibu welda yang merupakan anggota DPRD Terpilih dari dapil Kecamatan Kelapa lima ketika ditemui dirumahnya dikelurahan Nefonaek untuk diminta konfirmasi pada hari Kamis (18/6/2020) sore, mengatakan bahwa baginya apa yang terjadi di ruang persidangan yang ditampilkan dalam  video yang beredar tersebut adalah merupakan realitas dinamika persidangan dan apa yang diungkapkan juga sudah sangat jelas bahwa ada warga masyarakat yang tinggal di gubuk “silahkan adik gaharunews.com membuat berita sesuai video yang beredar itu, itu realitas persidangan, bagi saya sudah selesai, adik juga bisa melihat di facebook saya @Theodora Ewalde, setelah selesai persidangan malam itu juga saya langsung ketempat penerima bantuan bedah rumah tersebut dan bertemu langsung dengan penerima bantuan di dalam tenda” ungkap Welda Sekaligus menutup perbincangan.

Pantauan media ini di beranda facebook @Theodora Ewalde ada video yang disiarkan live on facebook pada 18/6/2020 pukul.01.09 Wita Nampak ibu dewan bertemu dengan mama alfiana ditenda yang dibangun diatas bongkaran rumahnya, mengajak berbincang dan sempat terdengar ibu welda bertanya pemerintah sudah datang liat mama ko? dan jawaban mama alfiana mengatakan bahwa tadi baru saja pak lurah datang lihat dan mengajak untuk tinggal dimana ko? Selanjutnya Anggota DPRD Kota kupang ini mengajak mama alfiana untuk tinggal saja sementara dirumahnya namun mama alfiana menolak dan mengatakan bahwa ada kos lalu bersama sama ke tempat kos dimaksud, sampai ditempat kos mama alfiana, welda bertanya kenapa tidak tidur saja dikos tapi ditenda tempat bongkaran rumah? Yang dijawab disini nyamuk jadi lebih memilih disana saja. Setelah itu seperti yang terlihat dalam video ibu welda juga berkunjung ke rumah tempat bapak Samuel menumpang terlihat anak anak bapak Samuel sedang tidur dilantai di dalam rumah tersebut.

Mokrianus Imanuel Lay
Ketua Komisi 2 DPRD Kota Kupang

Sementara itu Mokrianus Imanuel Lay anggota DPRD dari Partai Hanura dan Alfred Djami Wila Anggota DPRD dari Partai Golkar  ketika diminta tanggapannya perihal masalah tersebut diatas, memberi tanggapan senada bahwa hal tersebut adalah dinamika biasa diruang persidangan tidak usah dipersoalkan hanya perlu diperbaiki etika berkomunikasi tidak perlu sampai keluar bahasa “kurang ajar” .”ini dinamika biasa dalam persidangan,mungkin etika komunikasi saja yang perlu diperbaiki” ujar Alfred. Sedangkan menurut Moris sapaan akrab Mokris Imanuel Lay yang juga sebagai ketua Komisi 2 DPRD Kota Kupang ini lebih menyorot kepada soal pengusulan Bedah Rumah “dari kejadian tersebut ada hal baik yang terungkap bahwa usulan rekomendasi untuk mendapat bantuan bedah rumah adalah merupakan rekomendasi dari salah satu teman dewan, ini akan diperjuangkan semoga pak wali bisa juga mengakomodir usulan dari 39 orang anggota dewan yang lain, karena pastinya teman teman dewan yang lain juga punya warga didapil masing masing yang membutuhkan bantuan bedah rumah” kata moris

Sedangkan menurut ibu Ana Waha Kolin Ketua Kaukus Perempuan Politik NTT dan juga yang merupakan anggota DPRD Provinsi NTT mengatakan Bahwa sebagai sesama politisi Perempuan Politik sangat mendukung apa yang dilakukan oleh ibu Walde. “ini menunjukan bahwa perempuan yang berpolitik juga berani bersuara, politisi perempuan tidak hanya hadir untuk memenuhi jumlah kuota tapi secara kualitas setara, kuat dan mampu tegar di dunia politik yang penuh trik dan intrik,mudah mudahan ini bisa menjadi bargaining politik kedepannya dalam hajatan Pilkada Kepala Daerah maupun pemilihan legislatif, Bahwa ada Banyak Perempuan perempuan handal dalam politik yang bisa dipertimbangkan oleh masyarakat untuk menjadi pemimpin pemimpin politik dimasa  yang akan datang. dan Lembaga Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI NTT) siap mengadvokasi perjalanan Politik Perempuan kedepannya’’. Ungkap ibu An. (gn/p.a.a/tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here