Daerah – TTS, Ketua DPC Partai Hanura Kab. TTS Marthen Tualaka, SH, M.Si meminta kepada Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) agar mengikuti Program Presiden Jokowi yang mensertifikasi lahan milik Pemerintah kepada masyarakat. Terutama Kepada Para Janda dan Yatim Piatu yang berada di Kabupaten TTS,
Di wawancarai, ketika usai peletakan batu pertama pembangunan rumah untuk janda nenek Rut Tafui yang digagas oleh DPC Partai Hanura Kab. TTS di Dusun Bu’at Desa Noinbila Kecamatan Mollo Selatan, Marthen Tualaka mengatakan “ pembangunan rumah bagi nenek Rut Tafui ini, awalnya direncanakan untuk membangun rumah permanen sesuai dengan dana yang behasil di kumpulkan dari kader Partai Hanura yang ada di Kabupaten TTS. Namun setelah dana terkumpul dan tim DPC Hanura turun kelapangan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Noinbila ditemukan kendala menyangkut kepemilikan lahan, ternyata lahan yang ditempati oleh nenek Rut adalah lahan milik kehutanan, sehingga tidak mungkin untuk dibangun rumah permanen, karena itu atas dasar kesepakatan bersama dengan pihak pemerintah desa, kami hanya dapat membangun rumah sehat sederhana layak huni bagi nenek Rut” ujar Marthen yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat di DPRD Kabupaten TTS.
Marthen juga menambahkan bahwa “sebagai Ketua Fraksi Partai Hanura di DPRD Kab. TTS, persoalan lahan ini tentu saja menjadi landasan awal bagi Kami Fraksi Hanura untuk memperjuangkan Kepemilikan Lahan untuk Warga Kabupaten TTS, karena kami juga sudah memperoleh masukan dari berbagai tempat di kabupaten TTS ternyata banyak sekali warga masyarakat yang belum memiliki lahan secara pribadi, sedangkan Pemkab TTS punya lahan yang sangat banyak yang tersebar di berbagai kecamatan dan tidak atau belum dapat dimanfaatkan, tentu saja pemerintah tidak mungkin mengakomodir semua, tapi pemerintah dapat memprioritaskan sertifikasi kepemilikan lahan bagi para Janda dan Yatim Piatu yang ada di Kab. TTS” tegas Marthen yang terpilih sebagai Anggota DPRD dari dapil 4 kabupaten TTS.
Sebelumya telah diberitakan Gaharu News, Wakil Bupati Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Jhoni Army Konay, SH mengapresiasi kegiatan Partai Hanura yang melakukan Bedah Rumah Warga milik Nenek Rut Tafui di Bu’at Desa Noinbila Kecamatan Mollo Selatan,Senin, (19/9/2020)
“Dengan melakukan kegiatan bedah rumah janda Nenek Rut, Partai Hanura khususnya DPC TTS memberi satu contoh baik dan nyata bagaimana peran Partai Politik ikut memecahkan persoalan pembangunan di daerah, dan sebagai pembina Partai Politik di Kabupaten ini saya beri Apresiasi” Demikian ungkapan suara hati Wakil Bupati TTS, Jhoni Army Konay, SH saat memberikan sambutan pada Acara peletakan Batu Pertama kegiatan bedah rumah oleh Partai Hanura Kabupaten TTS.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati TTS, Pengurus dan Anggota DPC Partai Hanura Kab TTS, Anggota DPRD TTS asal Fraksi Hanura, Pemerintah Desa Noinbila dan puluhan majelis dan Jemaat Petra Nonohonis yang secara sukarela bergabung untuk bergotong royong dalam kegiatan partai Hanura tersebut.
Acara yang bertemakan bedah rumah ini digagas oleh DPC Partai Hanura TTS melibatkan seluruh Anggota Fraksi Hanura DPRD TTS dan masyarakat sekitar rumah Nenek Rut Tafui.
Marten Tualaka, SH, MSi selaku Ketua DPC Partai Hanura TTS dalam sambutannya mengatakan bahwa niat membangun rumah untuk janda Nenek Rut Tafui benar-benar lahir dari gerakan hati nurani ketika melihat pondok yang ditinggali nenek Rut dan cucu-cucunya sudah reot dan memprihatinkan meskipun beberapa waktu lalu sudah dikunjungi pemerintah. Karena itu setelah mendengar kabar bahwa keadaan nenek Rut masih belum tersentuh perhatian pemerintah, maka pihaknya bersama seluruh komponen Partai berinisiatif untuk melaksanakan program bedah rumah ini. “Saya kasihan, bagaimana mungkin Nenek Rut yang sudah dikunjungipun bukan saja mengalami masalah hunian tetapi masalah administrasi kependudukannya saja belum beres ; apalagi bicara bantuan lain seperti BST dsb tidak sama sekali padahal warga seperti inilah yang harus diprioritaskan, tutup Tualaka. Anggota DPRD Kab. TTS ini juga menargetkan dalam waktu 2 minggu kegiatan ini sudah harus selesai agar Nenek Rut bisa menempati rumah yang lebih layak huni. (gn/tim)