Ganjar-Anies-Prabowo Dikwatirkan Tidak Bisa Maju ke Pilpres 2024. Mengapa?

0

Jakarta-Gaharunews.com,- Nama Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, hingga Prabowo Subianto kerap saling salip menyalip menduduki peringkat teratas capres 2024 di sejumlah survei politik. Namun, ketiganya dikhawatirkan tidak bisa maju ke Pilpres 2024. Mengapa?

Analisis ini disampaikan oleh pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi, lewat kanal YouTubenya, diakses Gaharunews.com pada Sabtu (18/6/2022) malam.

“Saya khawatir mereka bertiga tidak bisa maju pilpres karena tidak punya tiket,” kata Hasan dalam videonya yang berjudul ‘Bagaimana Jika Elektabilitas tinggi tapi Tak bisa Nyapres?

Hasan mengamati tiga nama tersebut sudah berada di puncak survei soal capres sejak 2019 setelah pemilu. Hingga sekarang, hasil survei belum banyak berubah. Pendukung masing-masing nama juga makin fanatik dan ribut serta saling menjatuhkan.

Namun masalahnya adalah Ganjar, Prabowo dan Anies belum mendapat kepastian untuk maju capres. Ketiganya juga tidak berusaha menggaet dukungan dari parpol supaya bisa maju Pilpres 2024 dengan memenuhi ambang batas pencapresan, yakni 20 persen dari jumlah kursi DPR atau 25 persen suara sah pemilu.

“Sampai hari ini kita tidak melihat ada pergerakan politik yang signifikan yang dilakukan oleh ketiganya untuk mendapatkan partai pengusung,” kata Hasan.

Anies Masih Wacana, Ganjar Alami Penolakan

Oleh Partai NasDem dan PKS, Anies sering disebut-sebut dalam pembahasan wacana pencapresan. Namun itu baru sebatas wacana dan belum konkret. Ganjar, yang berasal dari PDIP, juga belum pasti akan diusung sebagai capres partainya, malah sebaliknya, Ganjar menuai penolakan dari elite partainya.

Prabowo Belum Aman

Prabowo, yang notabene Ketua Umum Partai Gerindra, juga belum aman. Prabowo masih santai tanpa terlalu berusaha menggaet mitra koalisi demi bisa memenuhi syarat pencapresan pada 2024. Kalau santai terus, Prabowo bisa-bisa gagal maju Pilpres 2024.

“Kalau Pak Prabowo merasa santai, nyaman, aman bahwa akan ada orang datang dengan sendirinya menawarkan koalisi, saya rasa ini lampu merah buat Pak Prabowo,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, parpol perlu memenuhi ambang batas pencapresan (presidential threshold) sebesar 20 persen dari jumlah kursi DPR atau 25 persen suara sah pemilu. Maka parpol perlu berkoalisi. Gerindra juga sama, partai ini tidak bisa maju sendiri mencalonkan Prabowo. Sampai saat ini, Prabowo juga belum terlihat sat-set sat-set menjalin koalisi.

“Bisa-bisa Pak Prabowo nggak punya teman nanti,” kata Hasan.

“Gerindra kan punya partai miliknya Pak Prabowo. Dia sudah punya setengah sobekan tiket, tapi harus dicari setengah sobekan lagi. Kita tidak melihat ada pergerakan signifikan juga dari Pak Prabowo,” kata Hasan.

Saat ini, sudah ada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berisi Partai Golkar, PAN, dan PPP. Dengan adanya KIB, partai-partai yang belum berkoalisi semakin sedikit, ruang kemungkinan koalisi yang bisa dijajaki Gerindra juga semakin sempit.

Partai Gerindra hanya memiliki 75 kursi di DPR RI, sedangkan ambang batas pencapresan adalah minimal 115 kursi DPR. Gerindra punya 12,57 persen suara sah pemilu, padahal ambang batas pencapresan minimal 25 persen suara sah pemilu.

Jangan Senyum-senyum Lihat Survei!

Lalu, apa yang mestinya dilakukan Prabowo, Anies, dan Ganjar? Saran terbaik, menurut Hasan, ketiganya harus berhenti jumawa melihat survei.

Hasan Nasbi sendiri memprediksi hasil survei capres 2024 dari berbagai lembaga tak akan berubah minimal sampai Oktober 2020. Ya, prediksi Hasan Nasbi, Prabowo, Anies, dan Ganjar masih akan bertengger, saling salip di 3 besar survei capres 2024 sampai Oktober tahun ini.

“Jadi, Pak Prabowo, Pak Anies, dan Pak Ganjar, menurut saya, saran terbaiknya adalah berhenti melihat hasil survei dulu sementara, karena ini nggak akan berubah nih, minimal sampai Oktober 2022 nggak akan berubah nih hasil surveinya. Jadi akan tetap anda di 3 besar itu,” kata Hasan.

Lebih jauh Hasan menyarankan Prabowo, Anies, dan Ganjar, untuk berpikir keras. Menurutnya, ketiga bakal capres itu harus mulai berani bernegosiasi dengan parpol guna memastikan tiket capres masuk kantong.

“Tetapi sekarang tetap fokusnya adalah bukan lagi senyum-senyum melihat hasil survei yang memuaskan Anda itu. Tapi Anda harus berpikir keras kemudian melakukan keberanian untuk duduk bersama partai, bernegosiasi bersama partai dan memastikan tiket itu berada di tangan Anda,” pungkasnya. (Aries)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here