Soe-Gaharunews.com,- Mutasi Kepala SD GMIT Soe 1 berbuntut Panjang, karena selain Komite sekolah, rupanya orang tua murid juga ikut menyesalkan dan menolak keputusan Bupati TTS Egusem P. Tahun, ST. MM memindahkan Ibu Sonya Imelda Tabun Ully, SPd sebagai Guru kelas di SD Inpres Oebesa.
Bahkan dalam rapat Bersama yang dilaksanakan oleh Komite SD GMIT Soe 1 yang diketuai oleh Dr. Marten Tualaka, SH, MSi, beberapa orang tua murid secara terang-terangan menyatakan penyesalannya dengan keputusan Bupati, dan menuding Bupati Tahun mulai mencampuri urusan Pendidikan dengan urusan politik.
Ikutannya, beberapa orang tua menyerukan kepada Komite Sekolah untuk melakukan demonstrasi kepada Bupati dan Yapenkris Agape Soe.
Sebut saja Bpk. El Aploegi, salah satu orangtua/ wali murid dalam tanggapannya saat rapat berlangsung, mengatakan bahwa mutasi Kepala SD GMIT Soe 1 bernuansa politis.
“Kita tidak katakan bahwa ini ada muatan politis, tapi kita juga tidak terlalu bodoh untuk tidak melihat bahwa ini ada muatan politik. Kita tau kewenangan Bupati untuk menempatkan seorang ASN dimana saja, tapi Kita hanya berpikir tentang kita punya anak cucu. Bahkan Ibu Pdt. Merry Kolimon pernah mengatakan melalui sebuah video saat menyampaikan sambutan pada sebuah Acara di Amfoang, dimana pada menit ke-6, detik ke-55 beliau menyebutkan bahwa SD GMIT Soe 1, dan ada Sekolah di Ende dan Alor adalah 3 Sekolah unggulan dan kebanggaan GMIT ; dan karena mutu jugalah anak cucu kita memilih bersekolah disini;
Karena itu kami melihat bahwa mutasi ini (Mutasi Ibu Sonya Imelda Ully, SPd ke SD Inpres Oebesa-red), bukan sebuah demosi, apalagi promosi tapi ini adalah non job.. Kasian ..!!, pindah untuk non job, sementara orang ini kita sebagai orang tua murid lihat sangat potensial untuk mengelola Sekolah unggulan ini demi anak-anak masa depan.
Karena itu saya bertanya kepada Komite, apakah proses perjuangan ini masih berlanjut atau sudah final? Jika masih berlanjut, kami tentu mendukung bahkan kalau orang tua mau dimobilisasi untuk demo pun kami siap, Ujar El berapi-api disambung teriakan spontan peserta lain yang mengatakan Setuju demo.
Senada dengan Aploegi, Bapak Yohanis Nope yang juga selaku orang tua siswa menyerukan kepada orang tua untuk menggelar demonstrasi seandainya Bupati dan Yayasan tetap memaksakan pergantian Kepala SD GMIT Soe 1 sebelum masa jabatannya berakhir di tahun 2024.
“untuk membangun sebuah mutu itu gampang-gampang sulit, tapi untuk mempertahankan mutu itu jauh lebih sulit.
Kita akan mengalami kemunduran 10 tahun jika pergantian Kepala Sekolah ini tidak dimanej dengan baik apalagi disusupi kepentingan lain, karena itu kekuatan kita ada di Pihak Yayasan dan Komite, bahkan bila perlu orang tua kita demo saja, dan juga kita muat di status facebook terus, timpal Nope didukung orang tua lainnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem P. Tahun, ST.MM melalui SK Nomor. BKPSDMD.820/1509/3/2022 tertanggal 30 juni 2022 telah memutasikan Ibu Sonya Imelda Ully, SPd yang saat ini menjabat sebagai Kepala SD GMIT Soe 1 menjadi Guru Kelas di SD Inpres Oebesa Soe padahal SK Pengangkatan yang bersangkutan sebagai Kepala Sekolah oleh Yapenkris Agape Soe masih berlaku sampai tanggal 30 September 2024.
Hal ini sontak menuai protes dari Komite Sekolah dan orang tua murid, karena menganggap kehadiran Ibu Sonya selaku Kepala Sekolah membawa perubahan besar bagi peningkatan mutu SD GMIT Soe 1 sehingga saat ini menjadi salah satu Sekolah unggulan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Bahkan terendus kabar miring bahwa mutasi ini erat kaitannya dengan posisi Drs. Salmun Tabun, Msi yang tak lain adalah suami dari Ibu Sonya Imelda Ully yang digadang-gadang menjadi salah satu kompetitor Bupati Tahun dalam Pilkada TTS tahun 2024 mendatang.
Awak media ini akan segera meminta klarifikasi dari Pemerintah Kabupaten TTS dan pihak Majelis Sinode GMIT terkait persoalan ini dan akan segera menyajikan informasinya kepada pembaca pada edisi pemberitaan selanjutnya. (Aries Usboko)