Gelar MPAB, Imapi Kupang Hadirkan Jurnalis Aries Usboko dan Dolfus Manlea Bawakan Materi Jurnalistik

0

Kupang-Gaharunews.com,- Ikatan Mahasiswa Pelajar Insana (IMAPI) Kupang kembali menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) Periode 2021/ 2022 Sejak tanggal 04- 07 Mei 2021 bertempat di Kapela Santo Petrus Oepaha, Desa Oeltua, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang. Provinsi NTT.

Pada hari kedua pelaksanaan kegiatan (MPAB) Jurnalis Berita Nasional Indonesia, Gaharu News, Kabar NTT, Aries Usboko dan Jurnalis Radar NTT Dolfus Manlea, tampil membawakan materi jurnalistik. Materi ini sengaja disisipkan, sebagai perkenalan bagi mahasiswa tentang dunia jurnalistik.

Aries Usboko di awal materinya, memulai dengan sebuah istilah”Jika ada sebuah buku yang anda ingin baca namun belum ada yang menulisnya maka kamulah yang harus menulisnya” lalu lebih lanjut ia menyampaikan tentang pengertian jurnalistik dan cabang-cabangnya, termasuk pengertian wartawan, jenis-jenis berita, dan beberapa jenis media sebagai sarana menyampaikan berita. Kontributor Berita Nasional Indonesia cabang NTT ini hanya menyampaikan secara umum, karena terbatasnya waktu yang tersedia.

“Kita hanya perkenalkan dunia jurnalistik secara umum saja, sebab ini hanya materi sisipan. Nanti kita agendakan ajang khusus, kita akan membahasnya secara mendetail. Kita akan mengadakan pelatihan khusus jurnalistik, di situlah akan dibahas secara tuntas,” jelasnya.

Aries mengemukakan, Kode Etik Jurnalistik merupakan batasan etika profesi jurnalis. Kode Etik Jurnalistik ditetapkan Dewan Pers melalui Peraturan Dewan Pers Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 Tentang Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03/SK-DP/III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik Sebagai Peraturan Dewan Pers.

Dijelaskan, Dalam penulisan naskah berita, reporter juga harus memiliki kemampuan dalam mengolah kata dan kalimat agar mudah dipahami semua masyarakat. Dengan menggunakan kalimat yang sederhana, singkat, jelas, akurat dan objektif sesuai dengan peristiwa yang benar-benar terjadi akan sangat membantu berita yang dihasilkan sehingga berita yang dihasilkan pun memiliki nilai berita yang tinggi.

“Kedepannya, kita menginginkan agar Pers di NTT ini semakin hari semakin berkembang dan tidak asing lagi di mata para mahasiswa dan masyarakat, agar setiap anggota pers nantinya bisa dengan leluasa meliput setiap kegiatan yang ada. Ya, tentunya pada waktu-waktu yang diizinkan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, Serangkaian aktivitas untuk menghadirkan informasi bagi masyarakat harus ada parameter serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan memenuhi standar etika.

“Suatu peristiwa atau kegiatan diliput sebaiknya punya arti bagi mayoritas khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. Sehingga kepentingan publik atas berita itu terpenuhi, setidaknya menjadi inspirasi atau meningkatkan kewaspadaan”,katanya.

Seorang reporter harus selalu berusaha mengamati peristiwa secara langsung atau melakukan verifikasi atas sumber informasi. Sebab press rilis yang biasa dibagikan itu sifatnya menjadi informasi awal, sehingga perlu untuk dikonfirmasi ulang. “Apakah ada informasi yang perlu ditambahkan jika kurang atau diperjelas jika masih yang dianggap kabur,” jelasnya.

“Jika kedepannya, setelah perhatian ini ada yang mau fokus melanjutkan profesi wartawan silahkan, jika pun tidak, kiranya apa yang diberikan bisa bermanfaat buat kader-kader IMAPI Kupang kedepannya”,tutup Aries.

Foto bersama ketua umum Imapi Kupang serta anggota baru seusai membawakan materi jurnalistik

Sementara Dolfus Manlea Dalam materinya dijelaskan urgensi teknik pembuatan berita bagi jurnalistik, macam-macam berita serta cara mendapatkan informasi terkait kejadian atau fenomena yang akan diangkat menjadi sebuah berita.

Dolfus mengatakan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis teks berita bisa dilihat dari aspek berita dan aspek dari berita meliputi, berita memenuhi kebutuhan manusia akan informasi, harus aktual, harus mematuhi kaidah tata bahasa yang berlaku serta memperhatikan unsur 5 W + 1 H , Selain itu, dari aspek penulis adalah penulis berita harus menguasai materi yang ingin disampaikan serta dalam menyampaikannya harus jujur, tepat, dan cepat.

Ia menambahkan kegiatan ini pula sangat penting untuk mengedukasi masyarakat khususnya mahasiswa dalam mengetahui peran jurnalistik yang notabene sangat di era 4.0 dalam hal penyampaian informasi kepada Publik.

“Kami pun berharap para kader yang telah mengikuti pelatihan bisa memahami peran penting dari jurnalistik, dan media terutama dalam membela kepentingan publik atau masyarakat umum,” jelasnya.

Ia pun menggebah persoalan penggunaan hak tolak dalam bidang pers. Bukan hanya masyarakat pers saja, tetapi publik juga menjadi penasaran bagaimana “nasib” hak tolak di tengah-tengah pengagungan terhadap kemerdekan pers.

Sesuai dengan pasal 1 ayat 10 Undang-Undang Pers No 40 Tahun 1999 — selanjutnya untuk diringkasnya cukup disebut UU Pers saja) — ”Hak tolak adalah hak wartawan, karena profesinya, untuk menolak mengungkapkan nama dan atau identitas lainnya dari sumber berita yang harus dirahasiakannya.”

Ada dua dasar pengaturan hak tolak. Pertama, dalam UU Pers, hak tolak diatur dalam pasal 4 ayat 4. Bunyinya, ”Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di depan hukum, wartawan mempunyai hak tolak.” Kedua dalam pasal 7 Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang pengaturannya digabung dengan soal embargo berita, informasi latar belakang dan ”off the record.”

Selengkapnya Pasal 7 KEJ berbunyi, ” Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai kesepakatan.”

Pelaksanaan kegiatan ini pun berjalan dengan baik. Mulai dari peserta, pemateri, hingga tamu undangan dapat menikmati kegiatan ini dengan sebaik mungkin. Peserta antusias dengan materi yang dibawakan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada pemateri saat sesi diskusi. Selain bertanya tentang materi yang dijelaskan, beberapa peserta juga bertanya tentang pengalaman para pemateri yang telah lama terjun di dunia jurnalistik. Hampir sebagian peserta raise hand namun tidak semua dapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dikarenakan adanya keterbatasan waktu. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here