Atambua,GaharuNews.Com,– Seorang ibu yang berinisial KM mengakui ditelantarkan di wilayah perbatasan RI-RDTL (Motaain) oleh petugas satgas covid-19 Kabupaten Belu pasca dirinya pulang dari negara tentangan Republik Demokrasi Timor Leste Rabu tanggal 9 Maret 2022. Setelah divonis covid-19 oleh satgas covid Kabupaten Belu MK duduk sendiri hingga 5 jam lamanya tanpa ada arahan dari petugas covid-19 Kabupaten Belu.
Anggota DPRD Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Dewi Arimbi Ballo kepada Gaharu News.Com Sabtu(12/03/2022) menyampaikan rasa kecewa dengan kinerja Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu. Dia menilai, Satgas Covid-19 Kabupaten Belu tidak bekerja sesuai prosedur standar yang sudah diterapkan, terutama terkait penanganan pasien terduga Covid-19.
“Saya sangat kecewa dengan petugas covid-19 covid Kabupaten Belu karena MK ditelantarkan. Semua masyarakat sudah pulang tinggal MK duduk sendiri tanpa arahan petugas covid-19” Kata Dewi.
Ia juga menyampaikan semula MK yang diduga terkena Covid itu setelah kembali dari Timor Leste dan karna positif maka, akan dirujuk ke RS Tentara atambua untuk melakukan karantina Namun, setelah 5 jam lamanya MK ditelantarkan oleh satgas akhirnya MK di bawah untuk melakukan karantina di RS Tentara Atambua setiba di RS Tentara Atambua malah MK dialihkan ke RS Sito Husada Atambua, dengan tidak ada alasan yang kuat.
Ia menambahkan ketika dirinya melakukan koordinasi dengan petugas Covid-19 Kabupaten Belu MK akan dipulangkan setelah melakukan katrina selama tiga hari lamanya. Namun hingga saat ini MK masih di karantina tanpa informasi kepada keluarga alasan perpanjang masa karantina.
ia juga mengatakan bahwa, dirinya pernah berkonsultasi dengan satgas covid-19 Kabupaten Belu agar MK melakukan isolasi mandiri namun petugas covid-19 selalu memberikan banyak alasan bahkan pihak rumah sakit Sito Husada menjanjikan pelayanan yang baik kepada MK.
“Namun ketika saya menghubungi MK ia malah mengatakan bahwa pelayanan kepada kami sangat buruk bahkan petugas covid tidak ramah malah makanan yang di bawah kepada kami sering dibuang saja oleh petugas covid bahkan kami sering tidak mendapatkan air minum padahal kami mendapatkan banyak obat” tutup Dewi.
Hingga berita ini diturunkan Kepala Satgas covid-19 Kabupaten Belu belum berhasil dikonfirmasi.(INO/GR)